Sehubungan dengan proyek pembangunan under pass di simpang bandara Ngurah Rai, Tuban, Badung, Bali, dan perluasan apron terminal bandara Internasional Ngurah Rai dalam menyambut IMF - World Bank Economic Forum pada Oktober 2018 maka Patung Pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai yang semula berdiri tegak di ujung timur bandara dipindahkan.

Pemindahan ini dilakukan pada Kamis, 11 Oktober 2018 dan langsung diarahkan menuju kampung halaman pahlawan nasional tersebut, yaitu di Desa Carangsari, Kecamatan Petang, Badung, Bali.

Adapun di kampung halaman beliau, patung disambut putra dan putri serta para cucu pahlawan nasional I Gusti Ngurah Rai dengan didampingi Forkompika Petang dan tokoh - tokoh masyarakat beserta perwakilan adat se-Kecamatan Petang.

Camat Petang, Ida Bagus Nata Manuaba menyambut baik kembali pulangnya patung Pahlawan Nasional I Gusti Ngurah Rai ke kampung halamannya. Diharapkan hal ini dapat menambah spirit perjuangan bagi masyarakat pada era kekinian dan menciptakan ikon bagi Desa Carangsari sebagai desa perjuangan.

I Gusti Ngurah Rai gugur pada pertempuran Puputan Margarana (habis-habisan sampai gugur) di Desa Margarana, Tabanan pada 20 Nopember 1946 melawan tentara pendudukan Nica bersama pasukannya yang setia yang di beri nama Pasukan Ciung Wanara.